Saya sangat bahagia bisa menulis tentang Mencari Kebahagian Hakiki, memang ini belum cukup menggambarkan pergumpulan panjang saya selalama ini 24 tahun mengembara kesana kesini unutk mencari arti "kesempurnaan" dalam hidup ini. Namun setidaknya tulisan ini akan membukaan mata hati kita, menyadarkan kita, membangkitkan ke-ngeb-an kita, terhadap adanya satu kekuatan dahsyat didalam diri kita yang selama ini telah kita abaikan.
![]() |
| kusnulprasetyo.com |
Sejak kecil kita merasa dibalik semua biruk-biruk kegiatan manusia di dunia ini sebenarnya da satu hal yang dicari oleh manusia. Jika kita dapatkan hal itu maka kita seperti mendapatkan seluruh isi dunia, tetati jika tidak memilikinya -meskipun memiliki"segalanya"- kita seperti tidak memiliki apa-apa.
Ya, kebahagiaan adalah yang sebenarnya kita cari. Kebahagiaan Hakiki, sejati yang tak tergoyahkan. Bukan sekedar kesenangan atau kenyamanan-kenyamanan hidup semata.
Kebahagiaan adalah subjek primordial. Itulah sebagian yang akan diulas dalam tulisan ini, bagaimana mencari kebahagiaan secara praktis seperti yang tertuang dalam kebijaksanaan nenek moyang, tuntunan agama, maupun penjelasaan ilmiah. Kebahagiaan itu merupakan sifat dasar alamiah atau fitrah manusia dan karena itu sewajarnya bisa-dengan mudah -kita raih.
Tulisan ini membantu kita untuk mendapat ke-ngeb-an, sehingga kita dengan lega bisa mengatakan "Oooo... beitu.... ", dan begitu akan menjadi internal-sfhift pergeseran posisi pandang di dalam, hidup andaotomatis berubah diluar. Hal-hal yang bersifat spiritualsepertii itu, biasanya memang tidak mudah untuk dijelaskan, Namun akan saya sejalaskan sederhana serasional mungkin untuk kita para pembaca.
Memahami mengapa sifat iklas sangan diperlukan dalam hidup ini, dan yang terpenting bagaimana mengenali rasa-nya dan cara-cara (how-to) mencapainya. Karena sebagian orang hampir menafsirkan iklas secara iklas. Komponen iklas yang terdiri dari syukur, sabar, fokus, tenang, dan bahagia, justru dianggap kurang dihargai orang, tidak tercukupi secara materi, atau tidak tercapai tujuan hidup karena tidak adanya ambisi. Padahal yang terjadi secara ilmiah-manusia justru akan menjadi sangat kuat, cerdas dan bijaksana. Kita bisa berfikir lebih jernih, maupun menjalani hidup dengan lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan hubungan kita siapapun akan terjalin semakin menyenangkan.
Sekian tulisan dari saya semoga bermanfaat, dan masih saya lanjut nanti dengan Mencari Metode Iklas di lain waktu.

kebahagiaan konon berada di dalam kalbu, mas. tulisan ini cukup inspiratif.
ReplyDeleteMakasih mas...
Deletesek blajar mas, dadi wong sabar....